Cara Atasi Infeksi Jamur pada Kulit agar Cepat Sembuh
Infeksi jamur atau mikosis adalah kondisi ketika kulitmu terinfeksi jamur. Masalah ini bisa terjadi di mana saja.
Tidak hanya pada kulit, rambut, kuku, atau mukosa, tetapi juga di mulut, tenggorokan, saluran kemih, dan bagian tubuh lainnya.
Menjaga kulit sehat penting untuk mencegah infeksi jamur, karena kulit yang bersih dan terawat berfungsi sebagai pelindung alami terhadap mikroorganisme.
Kamu lebih berisiko terkena infeksi jamur ketika daya tahan tubuh menurun. Pengobatan antijamur biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi ini.
Gejala infeksi jamur tergantung pada jenisnya, tetapi secara umum meliputi perubahan pada kulit seperti kulit pecah-pecah, terkelupas, gatal, atau muncul ruam kemerahan.
Jika tidak diobati, kondisi ini bisa mengganggu penampilan dan kesehatan kulit.
Area yang Rentan Terkena Infeksi Jamur
Infeksi jamur pada kulit biasanya tampak merah, bengkak, atau berbenjol-benjol. Kadang terlihat seperti ruam atau muncul benjolan kecil di bawah permukaan kulit.
Sementara itu, infeksi jamur pada kuku dapat menyebabkan kuku berubah warna menjadi kuning, cokelat, atau putih, menebal, bahkan pecah-pecah.
Infeksi jamur di mulut atau tenggorokan dapat menimbulkan lapisan atau bercak putih yang tidak nyaman.
Ciri-Ciri Infeksi Jamur Kulit dan Cara Mengobatinya agar Kulit Tetap Sehat

Infeksi jamur kulit bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, dari kaki, selangkangan, kulit kepala, kuku, hingga lipatan kulit.
Kondisi ini dapat mengganggu penampilan sekaligus kenyamanan, sehingga penting untuk mengenalinya sejak dini.
Berikut jenis-jenis infeksi jamur pada kulit beserta gejala dan cara penanganannya:
1. Tinea Pedis (Kaki Atlet)
Kaki atlet adalah infeksi jamur yang menyerang kaki, terutama di sela-sela jari dan telapak kaki.
Penyebab utamanya adalah kelembapan berlebih akibat keringat, mengenakan sepatu tertutup dalam waktu lama, atau tidak mengeringkan kaki dengan benar setelah mandi atau berenang.
Gejala:
- Gatal dan sensasi terbakar
- Pengelupasan kulit di antara jari kaki
- Kemerahan dan rasa perih
Penularan:
Infeksi ini menular melalui kontak langsung atau berbagi barang pribadi seperti handuk atau sepatu.
Jaga kaki tetap kering, gunakan kaus kaki bersih berbahan katun, dan hindari alas kaki lembap agar kaki tetap sehat.
2. Tinea Korporis (Kurap)
Kurap disebabkan oleh jamur dermatofita dan bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak. Kurap sering muncul di area tubuh seperti lengan, kaki, wajah, atau badan.
Gejala:
- Bercak merah berbentuk cincin dengan bagian tengah lebih terang
- Kulit bersisik, gatal, dan tepi lesi tampak lebih merah
- Area terinfeksi bisa meluas jika tidak diobati
Pencegahan:
Hindari berbagi pakaian, handuk, atau peralatan pribadi.
3. Tinea Kapitis (Kurap Kulit Kepala)
Infeksi ini menyerang kulit kepala dan folikel rambut. Pada kasus berat, dapat membentuk lesi berisi nanah (kerion).
Gejala:
- Gatal dan kulit kepala bersisik
- Bercak merah atau botak
- Nyeri di area terinfeksi
Catatan:
Kurap kulit kepala sering disalahartikan sebagai ketombe parah. Rawat kulit kepala secara rutin untuk menjaga kulit kepala sehat dan bebas jamur.
4. Tinea Kruris (Kurap Selangkangan)
Kurap jenis ini menyerang area selangkangan dan lebih sering terjadi pada pria, terutama saat cuaca panas dan lembap.
Gejala:
- Gatal di selangkangan dan paha bagian dalam
- Kemerahan dan ruam berbatas tegas
- Kulit bersisik atau pecah-pecah pada kasus berat
Tips menjaga kulit sehat:
Gunakan pakaian longgar dan keringkan area lipatan tubuh setelah mandi atau berolahraga.
5. Onikomikosis (Jamur Kuku)
Jamur kuku umumnya menyerang kuku kaki dan bisa sulit diobati.
Gejala:
- Penebalan dan perubahan warna kuku (kuning, putih, atau cokelat)
- Kuku menjadi rapuh dan mudah patah
Pencegahan:
Jaga kebersihan kuku, hindari berjalan tanpa alas kaki di tempat umum seperti kolam renang, dan rawat kuku secara rutin.
6. Infeksi Jamur Candida
Candida adalah jamur yang dapat tumbuh berlebih di kulit, mulut, tenggorokan, atau area genital. Biasanya terjadi saat sistem imun lemah, perubahan hormonal, atau penggunaan antibiotik jangka panjang.
Gejala:
- Ruam merah dan gatal di area lembap (ketiak, lipatan kulit, bawah payudara, atau selangkangan)
- Muncul lesi kecil di sekitar ruam utama
- Kulit terasa nyeri dan pecah-pecah
Cara menjaga kulit sehat:
Jaga area kulit tetap kering dan bersih, konsumsi makanan bergizi, dan hindari penggunaan antibiotik tanpa pengawasan dokter.
Cara Mengobati Infeksi Jamur Kulit
Perawatan infeksi jamur bertujuan mengembalikan kulit sehat dan mencegah penyebaran:
- Gunakan obat antijamur topikal (krim, salep, atau bedak) sesuai anjuran dokter.
- Pada infeksi berat, dokter dapat meresepkan obat antijamur oral.
- Hindari menggaruk area yang terinfeksi agar tidak memperluas infeksi.
- Selalu jaga kebersihan tubuh dan ganti pakaian setiap hari.
Cara Mencegah Infeksi Jamur pada Kulit

Infeksi jamur pada kulit bisa muncul kapan saja, terutama di area yang lembap dan tertutup. Kabar baiknya, kondisi ini bisa dicegah dengan menjaga kebersihan dan menerapkan kebiasaan sehat sehari-hari.
Berikut beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi risiko infeksi jamur pada kulit:
- Keringkan tubuh dengan baik setelah mandi atau berendam, terutama di sela-sela jari kaki dan lipatan kulit tempat kelembapan sering terperangkap.
- Gunakan alas kaki saat berada di tempat umum seperti ruang ganti, kamar mandi, dan kolam renang untuk mencegah paparan jamur dari permukaan yang terkontaminasi.
- Kenakan pakaian longgar berbahan katun atau kain yang memungkinkan kulit bernapas, sehingga tidak terlalu lembap.
- Hindari berbagi barang pribadi seperti handuk, topi, sisir, atau pakaian, karena jamur dapat menyebar melalui benda yang terkontaminasi.
- Ganti sepatu secara berkala jika Anda sering mengalami kutu air atau kaki lembap. Pastikan sepatu benar-benar kering sebelum dipakai kembali, dan gunakan sandal terbuka saat cuaca panas.
- Kendalikan kadar gula darah bagi penderita diabetes, karena kadar gula tinggi dapat memicu pertumbuhan jamur.
- Perhatikan kebersihan anggota keluarga dan hewan peliharaan. Jika ada yang terinfeksi kurap kulit kepala, cuci seprai, topi, sisir, atau barang pribadi yang digunakan untuk mencegah penyebaran. Jika hewan peliharaan terinfeksi, segera bawa ke dokter hewan. (xt)
Referensi
Bupa. Diakses pada 2025. Fungal Skin Infections.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Fungal Infections (Mycosis).
WebMD. Diakses pada 2025. Fungal Infections of the Skin


Leave feedback about this