Wound healing process XXL bruises
Perawatan Luka

Tanda Luka Infeksi dan Cara Mengatasinya

Tanda Luka Infeksi dan Cara Mengatasinya

Banyak orang sering bingung membedakan antara peradangan normal dan infeksi pada luka. Padahal, salah memahami keduanya bisa berakibat fatal: luka jadi lama sembuh atau malah menimbulkan komplikasi. 

Yuk, kenali perbedaan dan tanda-tanda infeksi sejak awal agar bisa segera menanganinya dengan tepat.

Peradangan: Respons Alami Tubuh

Begitu kulit terluka, tubuh otomatis bereaksi melindungi diri. Gejala, seperti bengkak, kemerahan, dan nyeri tekan biasanya muncul beberapa hari setelah cedera.

Kondisi ini disebut peradangan, yang sebenarnya merupakan mekanisme alami tubuh.

Saat peradangan terjadi, sel imun melepaskan mediator inflamasi yang memperlebar pembuluh darah kecil di sekitar luka.

Tujuannya agar lebih banyak darah kaya oksigen masuk, sehingga perbaikan jaringan bisa berlangsung. Artinya, peradangan adalah tanda sistem imun bekerja dengan baik.

Mengapa Luka Bisa Infeksi?

Berbeda dengan peradangan, infeksi terjadi saat bakteri atau kuman masuk melalui kulit yang terbuka. 

Dalam kondisi normal, kulit berfungsi sebagai benteng alami. Tapi, ketika ada luka, benteng ini melemah.

Akibatnya, mikroorganisme bisa masuk ke jaringan yang sensitif dan menyebabkan nyeri yang bertambah parah, luka bengkak lebih lama, dan penyembuhan terhambat.

Gejala Luka Infeksi

GWS Wellness – Keluarnya Nanah Dapat Menjadi Tanda Bahwa Luka Infeksi.

Infeksi tidak selalu muncul segera setelah terluka. Infeksi bahkan bisa baru muncul beberapa hari setelah cedera. Waspadalah bila luka menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • rasa sakit yang makin hebat;
  • kemerahan menyebar ke area sekitar luka;
  • keluar nanah atau bau tak sedap;
  • luka terasa panas saat disentuh;
  • demam, menggigil, atau cepat lelah.

Jika gejala ini muncul, berarti tubuh sedang berjuang keras melawan infeksi, dan luka memerlukan perhatian lebih.

Cara Menangani Infeksi Awal

GWS Wellness – Membersihkan Luka Secara Teratur Merupakan Cara Menjaga Luka Agar Tidak Infeksi.

Infeksi ringan masih bisa ditangani di rumah dengan langkah berikut:

  • Pantau kondisi luka: tubuh kadang bisa melawan infeksi ringan sendiri.
  • Bersihkan dan balut luka: gunakan perban steril, ganti secara teratur. Untuk hasil lebih baik, gunakan wund+™ Wound Spray dengan kandungan HOCl yang efektif membersihkan sekaligus mendukung penyembuhan luka. 
  • Oleskan krim antibiotik: misalnya asam fusidat, sesuai anjuran medis.
  • Minum antibiotik oral: hanya jika diresepkan dokter untuk infeksi yang luas atau parah.

Kapan Harus ke Dokter?

Umumnya, luka kecil sembuh dalam beberapa hari. Segera konsultasi ke dokter jika muncul tanda berikut:

  • Nyeri, bengkak, atau cairan dari luka makin parah.
  • Ada garis merah menjalar dari luka. Ini merupakan tanda infeksi menyebar lewat pembuluh limfa.
  • Demam tinggi atau menggigil.
  • Luka tidak membaik setelah 5–7 hari.

Dokter akan mengeringkan atau membersihkan luka dan meresepkan antibiotik jika terjadi infeksi bakteri.

Dalam kasus yang serius, kamu mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi dan terkadang juga jaringan di sekitarnya.

Jangan remehkan infeksi luka, sekecil apa pun. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada komplikasi berat, seperti sepsis atau gangren yang membahayakan nyawa.

**


Peradangan memang wajar, tapi luka infeksi tidak boleh diabaikan. Kenali gejalanya sejak dini, rawat luka dengan benar, dan jangan ragu mencari bantuan medis bila kondisi makin parah.

Ingat, luka kecil sekalipun butuh perhatian besar agar tidak berujung fatal. (xt)

Referensi

Altitude Dermatology. Diakses pada 2025. Infection vs Inflammation: What Your Wound Is Telling You.

Patient. Diakses pada 2025. Wound Infection.

WellCare. Diakses pada 2025. Is it Inflammation or Infection?

Leave feedback about this

  • Rating