Mengendarai motor memang praktis, tapi risiko terkena knalpot panas sering kali tidak bisa dihindari. Luka bakar akibat knalpot umumnya tampak sepele di awal, tapi justru sering meninggalkan bekas permanen di kulit.
Kenapa Luka Knalpot Sering Berbekas?

Ada beberapa hal yang menyebabkan luka bakar knalpot lebih rentan menimbulkan bekas dibanding luka biasa:
1. Suhu Logam yang Sangat Tinggi
Knalpot motor bisa mencapai suhu ratusan derajat. Dalam hitungan detik saja, menyentuh knalpot dapat menyebabkan luka bakar derajat dua, bahkan tiga, yang merusak lapisan kulit lebih dalam.
2. Lokasi yang Rawan Gesekan
Luka knalpot biasanya terjadi di kaki bagian luar atau betis. Area ini mudah bergesekan dengan pakaian, sepatu, atau permukaan lain. Nah, gesekan ini dapat menghambat penyembuhan.
3. Risiko Infeksi Lebih Tinggi
Jika luka tidak dirawat dengan benar, kotoran dan bakteri bisa masuk ke area yang rusak. Infeksi akan memperparah kerusakan jaringan dan meningkatkan peluang terbentuknya jaringan parut.
4. Kulit Membentuk Jaringan Parut Berlebih
Selama penyembuhan, bekas luka sering kali muncul. Hal ini terjadi karena saat kulit terbakar atau terluka, sebagian sel kulit mati dan tidak bisa pulih kembali.
Untuk menutup area yang rusak, tubuh memproduksi kolagen, yaitu protein yang berfungsi membangun jaringan kulit baru.
Namun, kolagen yang terbentuk pada luka biasanya tersusun tidak serapi kulit normal.
Akibatnya, kulit di area tersebut menjadi lebih tebal, kaku, dan warnanya berbeda. Inilah yang kemudian kita kenal sebagai bekas luka.
Cara Merawat Luka Knalpot agar Tidak Berbekas
Jika mengalami luka bakar akibat knalpot, penting untuk segera melakukan pertolongan pertama dengan benar agar luka tidak meninggalkan bekas.
Pendinginan area yang terbakar dan membersihkan luka merupakan langkah awal yang sangat menentukan.
Perawatan cepat dan tepat ini dapat membantu mengurangi keparahan luka, menurunkan risiko infeksi, mempercepat penyembuhan, serta meminimalkan terbentuknya bekas luka knalpot.
Berikut langkah-langkahnya:
1. Pertolongan Pertama
- Segera bilas dengan air mengalir selama 10–15 menit untuk menurunkan suhu kulit. Jangan gunakan pasta gigi, minyak, atau mentega karena justru bisa memperparah luka.
- Jangan pecahkan lepuh bila muncul. Lepuhan berfungsi melindungi jaringan kulit di bawahnya.
2. Jaga Luka Tetap Bersih
Gunakan antiseptik yang lembut untuk membersihkan luka. Produk seperti wund+™ Wound Spray dapat membantu mencegah infeksi sekaligus mempercepat penyembuhan. wund+™ Wound Spray juga efektif menghilangkan debu dan bakteri.
3. Lindungi dari Gesekan
Tutup luka dengan kasa steril untuk mencegah iritasi dan masuknya kotoran. Ganti perban secara teratur.
4. Perawatan Bekas Luka
Setelah luka mengering, gunakan produk perawatan bekas luka, seperti wund+™ Scar Gel. Kandungan Glycerin, Citric Acid, dan Silicone di dalamnya efektif menyembuhkan luka. wund+™ Scar Gel juga memiliki kandungan inovatif Centella Reversa yang mampu mempercepat penyembuhan dan perbaikan kulit.
5. Konsultasi Medis Bila Perlu
Jika luka tampak dalam, nyeri semakin parah, atau muncul tanda infeksi seperti nanah, bengkak, atau garis merah menjalar, segera konsultasikan ke dokter.
Luka knalpot sering meninggalkan bekas karena panas ekstrem, lokasi luka yang rawan gesekan, dan risiko infeksi. Tapi, dengan perawatan yang tepat sejak awal kemungkinan terbentuknya jaringan parut bisa diminimalkan.
Waspadai Tanda Infeksi
Infeksi adalah komplikasi yang umum terjadi pada luka bakar. Perhatikan tanda-tanda berikut:
- Nyeri yang semakin parah
- Pembengkakan
- Kulit terasa hangat atau memerah
- Muncul garis-garis gelap yang menjalar dari luka
Jika gejala tersebut muncul, segera konsultasikan ke dokter. (xt)
Referensi
BRCA. Diakses pada 2025. Is an exhaust burn a thermal burn? Everything to know about vehicle exhaust burns and how to treat them
Dermatix Asia. Diakses pada 2025. Treating your motorcycle exhaust pipe burn
We Win. Diakses pada 2025. Treating a Motorcycle Burn – Tips & First Aid
Leave feedback about this