Luka Akut vs Luka Kronis: Apa Bedanya dan Bagaimana Menanganinya?
Setiap orang pasti pernah mengalami luka, dari goresan kecil hingga luka yang lebih serius. Namun, tahukah kamu bahwa tidak semua luka punya cara dan waktu penyembuhan yang sama?
Berdasarkan lamanya pemulihan, luka dibagi menjadi dua jenis, yaitu luka akut vs luka kronis. Memahami perbedaan luka akut vs luka kronis penting agar segera mendapatkan penanganan lebih tepat dan mencegah komplikasi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang luka akut vs luka kronis serta cara menanganinya.
Apa Itu Luka Akut?
Luka akut adalah luka yang terjadi secara tiba-tiba, biasanya akibat trauma, misal luka bakar, luka gores atau sayatan, luka tusuk, dan luka akibat operasi.
Penting untuk memahami luka akut vs luka kronis agar dapat memilih metode perawatan yang sesuai.
Dengan memahami perbedaan antara luka akut vs luka kronis, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk penanganan yang lebih efektif.
Pada umumnya, luka akut sembuh dalam 1–4 minggu jika ditangani dengan baik. Penyembuhannya relatif cepat dan jarang menimbulkan masalah serius.
Namun, ada kondisi tertentu yang perlu diwaspadai. Luka akut bisa berubah menjadi lebih serius jika muncul gejala, seperti pembengkakan hebat, rasa nyeri yang makin parah, demam, dan nanah atau peradangan berlebihan.
Jika hal ini terjadi, luka akut berisiko berkembang menjadi luka kronis.
Apa Itu Luka Kronis?
Luka kronis adalah luka yang gagal sembuh sesuai waktu normal. Umumnya, luka disebut kronis jika tidak menunjukkan perbaikan dalam 4 minggu atau tidak sembuh total meski sudah lebih dari dua bulan dirawat
Luka kronis sering kali berhenti di tahap peradangan sehingga pemulihan melambat. Beberapa penyebab utamanya antara lain:
- Infeksi yang tidak tertangani
- Perawatan yang tidak tepat
- Kondisi medis tertentu, seperti:
- Luka diabetes (misalnya luka kaki diabetik)
- Luka tekan (decubitus) pada pasien yang lama berbaring/di kursi roda
- Luka vaskular akibat gangguan pembuluh darah
- Luka trauma dengan perawatan yang kurang baik
Dampak Luka terhadap Kesehatan

Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, luka bisa memicu masalah kesehatan serius, seperti
- Risiko infeksi menyebar ke jaringan lebih dalam
- Nyeri berkepanjangan
- Gangguan kualitas hidup (mobilitas terbatas, rasa tidak nyaman, hingga masalah psikologis)
- Dalam kasus tertentu, dapat menyebabkan komplikasi berbahaya bila tidak ditangani dengan benar
Cara Penanganan Luka Akut dan Kronis

Penanganan Luka Akut
- Bersihkan luka dengan lembut menggunakan air bersih atau cairan antiseptik ringan
- Tutup luka dengan perban steril jika diperlukan
- Ganti perban secara rutin
- Segera ke tenaga medis jika luka dalam, lebar, atau disertai perdarahan hebat
Penanganan Luka Kronis

Perawatan luka kronis lebih kompleks dan membutuhkan perhatian medis khusus. Langkah-langkah yang umumnya dilakukan:
- Pembersihan rutin untuk mencegah infeksi
- Penggantian perban khusus yang dirancang untuk membantu regenerasi jaringan
- Debridemen (pengangkatan jaringan mati) oleh dokter atau perawat agar proses penyembuhan lebih optimal
- Intervensi nutrisi, misalnya memastikan asupan protein, vitamin, dan mineral cukup untuk mendukung regenerasi kulit
- Pemantauan ketat, terutama pada pasien dengan penyakit penyerta seperti diabetes
Luka akut biasanya sembuh cepat, sementara luka kronis membutuhkan waktu lama dan perawatan lebih intensif.
Mengenali perbedaannya sejak awal membantu kamu memberikan penanganan yang tepat. Jika luka tak kunjung sembuh, segera konsultasikan dengan tenaga medis agar tidak menimbulkan komplikasi serius. (xt)
Referensi
Bangkok Hospital. Diakses pada 2025. A comprehensive care for chronic wounds.
Byram Healthcare. Diakses pada 2025. The Difference Between Acute and Chronic Wound Care.
Leave feedback about this