Setelah seharian beraktivitas, tak ada yang lebih nikmat selain mandi, menyelesaikan rutinitas skincare malam hari, lalu rebahan di tempat tidur.
Tapi, pernahkah bangun dengan kulit wajah terasa gatal, muncul jerawat kecil, atau terlihat kusam padahal rutinitas malam tidak berubah?
Mungkin saatnya menaruh curiga pada sarung bantal.
Sarang Kuman yang Tak Terlihat
Begitu membaringkan kepala, seprai dan bantal mulai “menyimpan” berbagai hal dari tubuh: sel kulit mati, minyak, keringat, air liur, sisa riasan, hingga losion yang belum menyerap sepenuhnya.
Semua ini menjadi sumber makanan empuk bagi tungau debu, bakteri, dan kuman.
Menurut jurnal American Chemical Society, manusia melepaskan sekitar 500 juta sel kulit setiap hari.
Kamu tidur dengan wajah menyentuh bantal setidaknya selama delapan jam tiap malam. Tak heran, sarung bantal bisa menjadi penyebab tersembunyinya jerawat atau iritasi kulit.
Bahaya lain yang mengintai di sarung bantal:
- Bakteri dan kuman: berpindah dari wajah ke kain dan kembali lagi, terutama saat kamu memegang wajah saat tidur.
- Minyak dan keringat: tempat berkembang biaknya bakteri penyebab jerawat.
- Alergen: tungau debu bisa memicu reaksi alergi atau memperburuk kondisi kulit tertentu seperti eksim atau rosacea.
Apa yang Terjadi Jika Sarung Bantal Kotor?

Berikut beberapa dampak nyata pada kulit akibat tidur di atas sarung bantal yang jarang dicuci:
1. Jerawat dan Iritasi Kulit
Sarung bantal menyimpan minyak, sel kulit mati, dan bakteri. Kombinasi ini bisa menyumbat pori-pori, memicu peradangan, dan menyebabkan jerawat mekanika.
Jenis jerawat yang muncul akibat tekanan atau gesekan dari benda, seperti masker, helm, atau ya … bantal.
2. Eksim dan Dermatitis Kontak
Bagi kulit sensitif, gesekan terus-menerus dengan kain kotor dapat memicu ruam merah, gatal, bahkan luka kecil. Ini termasuk reaksi alergi terhadap tungau debu atau detergen yang tersisa di kain.
3. Kulit Kusam dan Kasar
Lapisan minyak, sisa riasan, dan debu di sarung bantal bisa membuat wajah terasa tak segar di pagi hari. Sel kulit mati menumpuk, kulit kehilangan kilau alaminya, dan terlihat lelah meski sudah cukup tidur.
Cara Menjaga Kebersihan Seprai dan Sarung Bantal
Tak cukup hanya mengganti seprai saat terlihat kotor. Idealnya, ganti sarung bantal setidaknya 2–3 kali seminggu, terutama jika kulitmu berminyak atau berjerawat.
Berikut beberapa tips tambahan:
- mandi sebelum tidur;
- hindari tidur tanpa menghapus riasan;
- jangan tidur usai berolahraga tanpa membersihkan tubuh;
- hindari mengoleskan losion atau minyak berlebihan sebelum tidur;
- tidak makan dan minum di tempat tidur;
- jauhkan hewan peliharaan dari seprai;
- bersihkan kaki atau ganti kaus kaki sebelum naik ke kasur.
Gunakan Sarung Bantal yang Ramah Kulit
Pilih sarung bantal berbahan katun halus, sutra, atau bambu yang lebih lembut dan breathable.
Bahan-bahan ini tidak hanya lebih ramah untuk kulit sensitif, tapi juga membantu mengurangi gesekan yang bisa merusak skin barrier.
Ingin bantu perbaiki skin barrier yang terlanjur rusak akibat iritasi? wund+™ Regeneration Cream bisa jadi pilihan tepat.
Dengan kandungan aktif alami dan aman untuk kulit sensitif, krim ini membantu perbaikan kulit dan meredakan kemerahan ringan akibat faktor eksternal, seperti sarung bantal kotor.
Kulit sehat dimulai dari kebersihan sederhana. Kadang, solusi untuk wajah cerah dan bebas jerawat bukan di serum mahal, tapi cukup dengan … mencuci sarung bantal secara teratur. (xt)
Referensi
BBC. Diakses pada 2025. How Often Should You Wash Your Sheets and Pillows?
GfaceMD. Diakses pada 2025. The Hidden Connection Between Pillowcases and Your Skin Health.
Healthline. Diakses pada 2025. How Often Should You Change Your Sheets?
Leave feedback about this