intimate wash
Kesehatan

Haruskah Mencuci Area Kewanitaan dengan Sabun Khusus?

Haruskah Mencuci Area Kewanitaan dengan Sabun Khusus?

Banyak perempuan bertanya-tanya, apakah perlu menggunakan sabun kewanitaan untuk menjaga kebersihan vagina? 

Faktanya, vagina memiliki sistem alami yang mampu membersihkan dirinya sendiri. Artinya, tidak semua sabun kewanitaan benar-benar dibutuhkan.

Bahkan beberapa justru bisa menimbulkan masalah baru, seperti iritasi, infeksi, atau reaksi alergi.

Apa Itu Sabun Kewanitaan?

GWS Wellness – Faktanya, Sabun Kewanitaan Justru Dapat Menimbulkan Iritasi.

Produk sabun kewanitaan atau “pembersih area intim” dipasarkan untuk membersihkan vulva, yaitu bagian luar genital perempuan.

Meskipun sering disebut “pembersih vagina”, produk ini tidak boleh digunakan untuk membersihkan bagian dalam vagina karena vagina mampu menjaga kebersihannya sendiri.

Sebagian produk diklaim memiliki pH seimbang, aman untuk kulit sensitif, serta bebas pewangi. Namun, tidak semua produk benar-benar ramah untuk area intim.

Beberapa justru mengandung bahan kimia atau pewangi yang bisa mengganggu keseimbangan alami vagina.

Risiko Penggunaan Sabun Kewanitaan

GWS Wellness – Sabun Kewanitaan Sering Kali Mengganggu Keseimbangan Bakteri dalam Vagina.

Di dalam vagina terdapat jutaan bakteri sehat bernama lactobacillus yang berfungsi menjaga keseimbangan pH, mengendalikan aroma alami, serta melindungi dari infeksi. 

Jika keseimbangan ini terganggu, misal karena penggunaan produk berpewangi atau sabun dengan pH tinggi, risiko infeksi vagina, infeksi jamur, hingga infeksi menular seksual (IMS) dapat meningkat.

Selain itu, penggunaan sabun khusus yang tidak tepat bisa:

1. Mengganggu bakteri baik

Terdapat jutaan bakteri sehat bernama lactobacillus yang berperan menjaga keseimbangan pH, melindungi dari organisme penyebab infeksi, serta membantu pemulihan setelah menstruasi maupun hubungan seksual. 

Jika keseimbangannya terganggu, misal karena penggunaan produk dengan pewangi atau pH yang terlalu tinggi, maka risiko infeksi jamur, infeksi bakteri, bahkan infeksi menular seksual bisa meningkat.

2. Iritasi dan Reaksi alergi

Beberapa produk pembersih kewanitaan memang diklaim aman, tetapi tetap dapat memicu kulit vulva yang sensitif menjadi kering, gatal, atau bahkan terinfeksi. 

Padahal, cara yang lebih sederhana dan efektif adalah menggunakan air hangat mengalir dengan bantuan tangan atau waslap lembut, tanpa tambahan bahan kimia berlebihan.

Cara Aman Membersihkan Area Kewanitaan

Membersihkan vulva sebenarnya cukup dengan air bersih mengalir dan tangan yang higienis. Gunakan jari untuk membersihkan bagian luar labia minora serta lipatan di sekitar klitoris. Ingat, tidak perlu membersihkan bagian dalam vagina.

Mencuci area kewanitaan setiap hari diperbolehkan, tetapi hindari membersihkannya secara berlebihan agar minyak alami dan bakteri pelindung tidak hilang. 

Selain itu, gunakan pakaian dalam berbahan katun dan hindari pakaian yang terlalu ketat untuk menjaga area intim tetap sehat dan bebas lembap.

Bagaimana Jika Harus Menggunakan Sabun Kewanitaan?

Jika memang ingin menggunakan sabun kewanitaan, pilihlah yang diformulasikan secara khusus untuk vulva.

Pilih produk dengan pH seimbang, hipoalergenik, tanpa pewangi, serta mengandung bahan yang lembut, seperti asam laktat.

Beberapa penelitian menunjukkan, penggunaan pembersih vulva dengan formula tepat dapat membantu menjaga keseimbangan flora alami, mengurangi risiko vaginosis bakterial berulang, serta bermanfaat bagi perempuan yang sedang mengonsumsi antibiotik.

**

Area kewanitaan tidak memerlukan produk mahal untuk tetap bersih. Air mengalir sudah cukup untuk menjaga kebersihannya.

Namun, jika memilih menggunakan sabun khusus, pastikan produk tersebut diformulasikan dengan aman untuk vulva dan tidak mengganggu flora alami vagina.

Rawat area kewanitaanmu dengan bijak. Gunakan air bersih sebagai pembersih utama, dan pilih produk khusus area kewanitaan yang aman, pH seimbang, serta bebas pewangi bila diperlukan. 

Jika mengalami gatal, bau tak sedap, atau keputihan tidak normal, segera konsultasikan ke dokter agar kesehatan organ intim tetap terjaga. (xt)

Referensi

PubMed Central. Diakses pada 2025. Role of female intimate hygiene in vulvovaginal health: Global hygiene practices and product usage.

Verywell Health. Diakses pada 2025. Do You Really Need to Use a ‘Feminine Wash?’

Leave feedback about this

  • Rating