Merawat Bekas Luka pada Kulit Berpigmen? Ini Solusi Alaminya!
Bekas Luka pada Kulit Berwarna Gak Selalu Sama
Merawat bekas luka memang cukup tricky, terutama pada kulit yang memiliki warna atau pigmentasi yang lebih dalam. Gak semua solusi cocok untuk semua warna kulit.
Dalam beberapa kasus, ada kalanya bekas luka jadi lebih gelap dari warna kulit atau hiperpigmentasi. Di sisi lain, bekas luka juga jadi lebih terang atau bisa disebut hipopigmentasi.
Bukan cuma itu aja! Jenis kulit berpigmen atau yang berwarna unik ini juga lebih rentan terhadap keloid dan jaringan parut atau hipertrofik. Nah, untuk itu, jelas dibutuhkan solusi perawatan luka yang lebih inklusif, lembut, dan adaptif!

Inovasi yang Ramah untuk Semua Warna Kulit: wund+™ Scar Gel!
Adaptive Pigments: Penyamaran Bekas Luka yang Instan
wund+™ Scar Gel mengandung microencapsulated pigments, atau bisa juga disebut adaptive pigments, yang bekerja menyatu dengan warna alami kulit. Formulanya gak menyumbat pori-pori sehingga bikin aman untuk kulit sensitif dan penggunaan sehari-hari.
Pulih Lebih Cepat dengan Medical-Grade Silicone dan Centella Reversa
Gak cuma menyamarkan, wund+™ Scar Gel juga membantu percepatan penyembuhan bekas luka. Medical-grade silicone menjaga hidrasi optimal pada jaringan luka dan terbukti efektif meratakan bekas luka.
Didukung juga oleh Centella Reversa, versi lebih aktif dari dari Centella Asiatica, efektif mendukung produksi kolagen dan meregenerasi kulit yang bisa membuat penampakannya jadi lebih baik.
Tips Samarkan Bekas Luka pada Kulit Berpigmen
- Rutin gunakan wund+™ Scar Gel dua kali sehari.
- Lindungi bekas luka dari paparan sinar matahari langsung dengan suncreen.
- Pilih sabun yang lembut dan tidak mengiritasi.
- Gak usah tergoda dengan “penyembuhan instan” karena prosesnya memang butuh waktu dan konsisten.
Jadi Lebih Percaya Diri dengan wund+™ Scar Gel
Semua warna kulit itu unik, sama halnya dengan bekas lukanya. Dengan teknologi adaptif dan kandungan alami, wund+™ Scar Gel membantu penyamaran bekas luka dengan lembut tanpa merusak kulit! (AP)
Referensi
Mustoe, T. A., et al. (2002). “International clinical recommendations on scar management”. Plastic and Reconstructive Surgery, 110(2), 560–571.
Fabbrocini, G., et al. (2008). “Silicone gel sheeting in the management of hypertrophic scars and keloids: A dermatologic experience”. Dermatologic Surgery, 35(3), 484–489.
Park, J. H., et al. (2021). “Effects of Centella asiatica extract on pigmentation in vitro and in vivo”. Molecules, 26(9), 2645. Nedelec, B., at al. (2008). “Randomized controlled trial of the efficacy of pressure garment therapy for the prevention of hypertrophic scar formation after burn injury”. Burns, 34(1), 80–88.
Leave feedback about this