Kesehatan

Luka Tirah Baring: Kenali, Cegah, dan Rawat dengan Tepat

Luka tirah baring (pressure ulcer atau ulkus dekubitus) adalah luka yang muncul akibat tekanan terus-menerus pada kulit dan jaringan di bawahnya.

Luka ini sering terjadi di area tubuh yang menutupi tulang, seperti tumit, pinggul, tulang ekor, dan pergelangan kaki, terutama pada orang yang terbaring lama atau duduk dalam satu posisi tanpa bisa berpindah.

Jika tidak ditangani dengan baik, luka tirah baring bisa berkembang dari kulit memerah hingga menjadi luka terbuka dalam yang menembus otot bahkan tulang, serta rentan terinfeksi.

Siapa yang Berisiko?

  • Lansia yang imobilisasi.
  • Pasien pasca operasi.
  • Orang dengan gangguan saraf, stroke, atau cedera tulang belakang.
  • Pasien dengan penyakit kronis (seperti diabetes atau malnutrisi).

Tanda dan Gejala Luka Tirah Baring

  • Perubahan warna kulit: merah, biru, atau ungu.
  • Kulit tidak kembali normal saat ditekan.
  • Luka terbuka atau melepuh.
  • Nyeri dan pembengkakan.
  • Kulit terasa lebih dingin atau panas.
  • Keluar cairan atau nanah.

Lokasi Umum Terjadinya Luka

Pada pasien berbaring:

  • Belakang kepala dan telinga.
  • Bahu dan tulang belikat.
  • Punggung bawah, pinggul, dan tulang ekor.
  • Tumit, pergelangan kaki, dan belakang lutut.

Pada pasien duduk/kursi roda:

  • Bokong dan tulang ekor.
  • Punggung lengan dan paha.
  • Tulang belikat.

Tahapan Luka Tirah Baring

  1. Tahap 1: Kulit tampak merah, nyeri, tapi belum luka.
  2. Tahap 2: Luka terbuka dangkal seperti lecet atau lepuh.
  3. Tahap 3: Luka lebih dalam, mencapai jaringan bawah kulit.
  4. Tahap 4: Luka parah menembus otot dan tulang, berisiko infeksi berat.

Cara Merawat Luka Tirah Baring

Prinsip utama: Kurangi tekanan, rawat luka, dan jaga kebersihan serta nutrisi pasien.

1. Kurangi Tekanan

  • Ubah posisi pasien setiap 2 jam.
  • Gunakan bantal atau bantalan khusus untuk mengganjal area rentan.
  • Pilih kasur antidekubitus (kasur dengan tekanan bergantian).

2. Jaga Kebersihan Luka

  • Bersihkan luka dengan larutan saline (air garam steril) untuk mencegah infeksi.
  • Jangan menggosok luka. Keringkan secara lembut dengan tisu steril atau kain bersih.

Gunakan wund+™ Wound Spray sebagai antiseptik lembut berbasis asam hipoklorit yang efektif membunuh bakteri tanpa rasa perih, ideal untuk luka terbuka yang sensitif.

3. Gunakan Krim Regeneratif

Untuk mendukung regenerasi jaringan dan mempercepat penyembuhan, oleskan wund+™ Regeneration Cream setiap hari. Krim ini melembapkan dan membantu memperbaiki kulit rusak tanpa menimbulkan iritasi tambahan.

4. Rawat Bekas Luka

Jika luka sudah menutup, tetapi meninggalkan bekas, gunakan wund+™ Scar Gel yang mengandung stem cell Centella reversa untuk memperbaiki jaringan dan mengurangi hiperpigmentasi atau keloid.

Nutrisi Berperan Penting

Pemulihan luka membutuhkan:

  • protein (membentuk jaringan baru);
  • kalori yang cukup (energi untuk perbaikan jaringan);
  • vitamin C & Zinc (meningkatkan daya tahan dan penyembuhan).

Jika pasien kekurangan nutrisi, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menambahkan suplemen yang sesuai.

Pencegahan Luka Tirah Baring

  • Ubah posisi tubuh secara berkala.
  • Gunakan kasur dan bantal antitekanan.
  • Pastikan kulit tetap bersih dan kering.
  • Gunakan pakaian longgar dan menyerap keringat.
  • Jaga kebersihan luka dan gunakan produk yang aman untuk kulit sensitif.

Luka tirah baring bisa dicegah dan dirawat dengan pendekatan yang tepat. Dengan perhatian harian dan penggunaan produk perawatan luka yang sesuai, seperti rangkaian wund+™, risiko komplikasi bisa ditekan secara signifikan. (xt)

Referensi

Hopkins Medicine. Diakses pada 2025. Bedsores.

Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Bedsores.

Leave feedback about this

  • Rating