Berkebun itu mengasyikkan. Selain membuat tubuh lebih aktif, aktivitas ini juga memberi kesempatan untuk menghirup udara segar dan menikmati alam.
Kabar baiknya, berkebun juga terbukti baik untuk kesehatan mental. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berkebun dapat membantu mengurangi stres, memperbaiki suasana hati, hingga meningkatkan daya tahan tubuh.
Sebuah studi yang diterbitkan di British Journal of Sports Medicine bahkan menyebutkan, hanya dengan 10 menit berkebun per minggu, risiko terkena penyakit jantung bisa berkurang. Tidak heran bila banyak orang menjadikan berkebun sebagai hobi sekaligus terapi relaksasi.
Namun, di balik manfaatnya, berkebun juga memiliki risiko kecil yang sering dianggap sepele: cedera.
Luka gores akibat duri, tertusuk ranting, atau teriris alat berkebun bisa terjadi kapan saja. Sering kali, luka baru disadari setelah pekerjaan selesai.
Padahal tanah, pupuk kompos, atau peralatan kotor bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab infeksi.
Karena itu, penting untuk mengetahui cara menangani luka kecil dengan tepat agar tidak berujung serius.
Langkah Pertolongan Pertama pada Luka

1. Segera Bersihkan Luka
Jangan menunda. Begitu menyadari ada luka, cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh area yang terluka.
Gunakan air mengalir dan sabun untuk membersihkan luka dari kotoran atau tanah yang mungkin menempel. Jika tidak tersedia air, gunakan tisu basah antiseptik.
2. Gunakan Antiseptik
Untuk mencegah infeksi, aplikasikan cairan antiseptik. Salah satu pilihan praktis adalah wund+™ wound spray yang mengandung HOCl (asam hipoklorit).
Bahan ini dikenal efektif membunuh kuman sekaligus lembut di kulit, sehingga tidak menimbulkan rasa perih berlebihan.
Keunggulannya, spray ini tidak perlu dibilas sehingga lebih cepat dan mudah digunakan saat berkebun.
3. Tutup Luka dengan Benar
Setelah bersih, tutup luka menggunakan plester atau perban steril. Jika ingin melanjutkan aktivitas berkebun, pastikan memakai sarung tangan bersih untuk mengurangi risiko kotoran masuk ke luka serta mencegah cedera tambahan.
4. Ganti Balutan Secara Rutin
Perban atau plester sebaiknya diganti setiap hari, atau lebih sering jika basah dan kotor.
Jagalah kelembapan luka agar penyembuhan lebih cepat, karena luka yang terlalu kering justru bisa menimbulkan keropeng tebal dan memperlambat pemulihan.
5. Perhatikan Tanda Infeksi
Jika luka terasa makin nyeri, bengkak, memerah, bernanah, atau disertai demam, segera periksakan ke dokter.
Infeksi pada luka kecil tidak boleh diremehkan, apalagi bila kamu memiliki kondisi tertentu seperti diabetes, yang membuat penyembuhan luka lebih lambat.
Tips Cegah Luka Saat Berkebun
Selain tahu cara menanganinya, lebih baik lagi jika kamu bisa mencegah luka sejak awal. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:
- Gunakan sarung tangan tebal dan nyaman.
- Pastikan peralatan berkebun selalu dalam keadaan bersih.
- Rapikan ranting tajam atau duri sebelum mulai bekerja.
- Hindari berkebun dengan sandal terbuka. Gunakan sepatu tertutup agar kaki terlindungi.
Berkebun memang menyehatkan, tetapi risiko luka kecil tidak bisa dihindari sepenuhnya. Dengan penanganan cepat—membersihkan, memberikan antiseptik, menutup, dan memantau perkembangan luka—risiko infeksi bisa dicegah.
Jangan anggap remeh luka gores, karena perawatan sederhana sejak awal bisa membuat penyembuhan lebih cepat dan terhindar dari masalah serius. (xt)
Referensi
First Aid Training. Diakses pada 2025. First Aid for Gardeners
Ohio State. Diakses pada 2025. Risks of gardening with an open wound
Leave feedback about this