Suka Berenang? Waspadai Kulit Terbakar Matahari
Kulit terbakar sering kali terjadi saat berenang karena banyak orang keliru mengira air dapat melindungi kulit dari sinar matahari. Padahal, kenyataannya tidak demikian.
Meskipun tubuh berada di dalam air, kulit tetap bisa terbakar matahari saat berenang karena air hanya memberikan perlindungan minimal terhadap sinar UV.
Faktanya, sekitar 40% radiasi UV masih dapat menembus hampir setengah meter di bawah permukaan air. Artinya, kulit tetap terpapar sinar matahari yang dapat menyebabkan kulit terbakar, iritasi, dan penuaan dini.
Bahkan, paparan bisa lebih kuat karena air memantulkan sinar matahari, sehingga meningkatkan risiko sengatan matahari di kulit yang tidak terlindungi.
Apa Itu Kulit Terbakar Matahari?

Kulit terbakar matahari bukan hanya soal tampilan kulit yang memerah. Kondisi ini juga bisa terasa menyakitkan, membuat kulit perih, kering, bahkan mengelupas.
Semua itu terjadi karena paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari—atau dari sumber buatan seperti tanning bed—yang merusak sel-sel kulit.
Ketika kulit terlalu lama terpapar sinar UV tanpa perlindungan, radiasi tersebut menembus lapisan luar kulit dan menyebabkan peradangan.
Hasilnya, kulit menjadi merah, panas, dan nyeri saat disentuh. Dalam kasus yang lebih parah, bisa timbul lepuhan, demam, hingga menggigil.
Tips Mencegah Kulit Terbakar Matahari Saat Berenang

Berenang di luar ruangan memang menyegarkan, apalagi saat cuaca sedang cerah. Sebagai perenang, tentu tidak nyaman jika harus mengenakan pakaian pelindung penuh.
Namun, ada banyak cara cerdas yang bisa dilakukan untuk menjaga kulit tetap sehat dan terhindar dari efek buruk sinar matahari.
1. Berenang saat sinar matahari tidak terlalu tinggi
Cobalah untuk berenang pada pagi hari atau sore hari, saat intensitas sinar matahari tidak terlalu tinggi.
Hindari berenang di tengah hari antara pukul 10.00–15.00, karena pada waktu inilah sinar UV paling kuat dan mudah menyebabkan kulit terbakar.
2. Oleskan tabir surya
Sebelum masuk ke air, oleskan tabir surya tahan air dengan SPF tinggi sekitar 10–15 menit sebelum berenang.
Pilih tabir surya yang mampu bertahan 2–4 jam dan berbahan dasar seng (zinc oxide) untuk perlindungan maksimal.
Jangan lupa, mintalah bantuan teman untuk mengoleskan tabir surya ke bagian tubuh yang sulit dijangkau, seperti punggung dan bahu, karena area tersebut sering terpapar sinar matahari tanpa disadari.
3. Pilih baju renang yang tertutup, tapi nyaman
Gunakan juga baju renang yang menutupi bahu dan punggung agar area tersebut terlindungi dari sinar langsung.
Jika memungkinkan, kenakan pakaian selam (wetsuit) atau rash guard, karena bahan ini dirancang khusus untuk melindungi kulit dari sinar UV sekaligus nyaman digunakan di air.
4. Kenakan topi renang
Selain itu, topi renang juga bisa menjadi pelindung tambahan yang membantu menutupi bagian kepala dan telinga dari paparan matahari.
Saat beristirahat di air, usahakan untuk menghadap menjauh dari arah sinar matahari langsung, sehingga wajah dan leher tidak terpapar berlebihan.
5. Hindari berjemur terlalu lama di pantai
Jika kamu berenang di siang hari, batasi durasi berenang agar tidak terlalu lama berada di bawah sinar matahari.
Setelah selesai, hindari berjemur atau berdiri terlalu lama di pantai atau pinggir kolam, karena kulit yang baru terkena air lebih rentan terhadap sengatan matahari.
Cara Merawat Kulit Terbakar Matahari agar Cepat Pulih

Ketika kulit terbakar sinar matahari, rasanya tidak hanya perih dan panas, tetapi juga bisa membuat kulit menjadi kering, kemerahan, hingga mengelupas.
Meski terlihat seperti masalah ringan, kulit terbakar matahari sebenarnya menandakan adanya kerusakan sel akibat radiasi UV.
Karena itu, penting untuk memberikan perawatan yang tepat agar kulit cepat pulih dan tidak meninggalkan bekas jangka panjang.
1. Perbanyak minum air putih
Saat kulit terbakar, tubuh kehilangan cairan lebih cepat, sehingga bisa memicu dehidrasi. Dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi, penyembuhan kulit akan lebih optimal dan jaringan kulit bisa memperbaiki diri dari dalam.
2. Mandi air dingin
Mandi air dingin dapat menenangkan kulit yang terasa panas dan perih. Hindari air panas karena justru bisa memperparah iritasi.
Kamu juga bisa menambahkan oatmeal koloid atau soda kue ke dalam air mandi untuk membantu mengurangi rasa gatal dan peradangan.
Setelah mandi, tepuk-tepuk kulit dengan lembut menggunakan handuk lembut.
3. Oleskan pelembap ringan
Setelah kulit kering, oleskan pelembap ringan atau losion berbahan alami, seperti lidah buaya. Gel lidah buaya dikenal memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu menenangkan kulit dan mempercepat penyembuhan.
Jika tidak memiliki tanaman lidah buaya segar, kamu bisa menggunakan produk pelembap dengan kandungan aloe vera tinggi atau losion kalamin.
Selama masa pemulihan, hindari produk perawatan kulit yang keras, seperti sabun antibakteri, scrub, atau produk dengan kandungan alkohol dan parfum.
Gunakan pembersih dan pelembap lembut yang diformulasikan untuk kulit sensitif atau kulit yang terbakar sinar matahari.
4. Minum obat pereda nyeri
Jika rasa nyeri atau peradangan terasa mengganggu, minumlah obat pereda nyeri ringan yang dijual bebas seperti ibuprofen atau parasetamol untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan.
5. Jangan pecahkan lepuh
Untuk kulit terbakar matahari yang parah hingga melepuh, jangan pernah memecahkan lepuhnya. Lepuhan tersebut adalah lapisan pelindung alami yang membantu mencegah infeksi.
Tutupi area tersebut dengan perban luka steril agar tetap bersih dan aman dari gesekan.
6. Hindari mengelupas kulit yang terkelupas
Ketika kulit mulai mengelupas, biarkan prosesnya berjalan alami. Jangan menarik atau mengelupas kulit secara paksa karena dapat memperlambat penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi atau bekas luka.
Dengan perawatan yang tepat dan sabar, kulit terbakar matahari biasanya akan membaik dalam beberapa hari hingga satu minggu.
Namun, agar tidak terulang kembali, pastikan kamu selalu melindungi kulit dengan tabir surya setiap kali beraktivitas di luar ruangan, terutama saat berenang atau berjemur. (xt)
Referensi
Ausparms. Diakses pada 2025. Why Do You Burn Quicker in the Water?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Sunburn.
Ocean Swims. Diakses pada 2025. Sunburnt swimmers: Protecting yourself out in the water.
Sunsmart. Diakses pada 2025. Sunburn.
Leave feedback about this