Wound on human skin.
Kesehatan Wellness

Infeksi Luka: Gejala, Penyebab, dan Cara Cegah

Luka kecil pun bisa jadi masalah besar kalau sampai terinfeksi. Saat bakteri atau kuman lain masuk ke dalam luka, tubuh bisa bereaksi dengan gejala yang cukup mengganggu. 

Dari nyeri yang makin parah, bengkak, sampai demam. Bahkan, dalam kasus tertentu, infeksi bisa berkembang serius dan memicu komplikasi sistemik seperti sepsis.

Apa Saja Gejala Infeksi pada Luka?

Infeksi ringan mungkin hanya terasa agak nyeri dan merah di sekitar luka. Tapi, kalau infeksinya mulai serius, gejala yang bisa muncul meliputi:

  • rasa sakit yang terus meningkat;
  • kemerahan dan pembengkakan di sekitar luka;
  • kulit terasa hangat saat disentuh;
  • keluar cairan kuning atau kehijauan dari luka;
  • luka mengeluarkan bau tak sedap;
  • muncul garis merah menjalar dari luka (tanda infeksi mulai menyebar);
  • demam dan menggigil;
  • mual, muntah, pegal-pegal.

Kalau kamu merasakan gejala-gejala ini, apalagi disertai demam atau garis merah di kulit, jangan tunda untuk konsultasi ke dokter.

Kenapa Luka Bisa Terinfeksi?

GWS Wellness – Luka yang Dibiarkan Terbuka Bisa Infeksi.

Sebenarnya, kulit kita adalah benteng pertahanan pertama dari serangan kuman. Tapi saat kulit terluka, ‘pintu masuk’ buat bakteri terbuka lebar.

Kuman bisa berasal dari kulit kita sendiri, dari lingkungan sekitar, atau dari benda yang menyebabkan luka.

Luka yang dibiarkan terbuka tanpa perlindungan lebih mudah terinfeksi, apalagi kalau:

  • Lukanya dalam, besar, atau bentuknya tidak rapi
  • Ada kotoran atau benda asing yang tertinggal di luka (misal, kerikil, serpihan kayu, dll.)
  • Luka disebabkan oleh gigitan hewan atau manusia
  • Luka terkena benda yang kotor atau berkarat

Bagaimana Cara Cegah Infeksi Luka?

Kabar baiknya, sebagian besar infeksi luka bisa dicegah dengan perawatan dasar yang tepat.

Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan:

1. Cuci tangan dulu! 

Sebelum menyentuh luka, pastikan tangan bersih. Gunakan sabun dan air mengalir, lalu keringkan.

2. Hentikan perdarahan 

Tekan luka dengan kain bersih atau kasa steril sampai darah berhenti.

3. Bersihkan luka

Bersihkan luka dengan air mengalir selama beberapa menit. Hindari menggosok terlalu keras. Bersihkan juga kulit di sekitarnya dengan sabun, tapi jangan biarkan sabun masuk ke luka.

4. Periksa ada kotoran atau tidak 

Pastikan tidak ada pasir, serpihan, atau kotoran lain yang tertinggal.

5. Gunakan antiseptik jika perlu 

Oleskan tipis-tipis salep antiseptik untuk membantu mencegah infeksi.

6. Tutup luka

Setelah kering, tutup luka dengan kasa atau perban bersih agar tetap terlindungi.

Kapan Harus ke Dokter?

Kalau luka tak kunjung membaik dalam beberapa hari, atau justru memburuk (tambah nyeri, bengkak, atau bernanah), jangan tunggu terlalu lama.

Apalagi jika kamu punya kondisi medis tertentu, seperti diabetes. Luka pada penderita diabetes lebih berisiko jadi kronis dan infeksi bisa menyebar lebih cepat.

Jika dirawat dengan benar sejak awal, sebagian besar luka bisa sembuh dengan baik dan tanpa komplikasi.

Ingat, jangan remehkan luka yang tampak kecil. Perhatikan gejalanya, dan jangan ragu untuk minta pertolongan medis kalau ada tanda-tanda infeksi. (xt)

Referensi

Healthify. Diakses pada 2025. Wound infection – prevention and treatment

Medical News Today. Diakses pada 2025. How to recognize and treat an infected wound

Patient. Diakses pada 2025. Wound Infection.

Leave feedback about this

  • Rating