Young Asian Woman Sun Skin care
Kecantikan

Polusi Udara dan Dampaknya bagi Kesehatan Kulit

Kalau dengar kata polusi udara, mungkin yang pertama kali terbayang adalah batuk, sesak napas, atau penyakit paru-paru.

Tapi, tahukah kamu kalau polusi juga punya efek serius pada kesehatan kulit? Yap, kulit kita yang setiap hari jadi “tameng” tubuh ternyata ikut menanggung beban dari udara yang kotor.

Paparan polusi dalam jangka panjang bisa mempercepat penuaan dini, memicu kerutan, garis halus, kulit kusam, bahkan menurunkan elastisitas kulit.

Lebih parahnya lagi, polusi bisa memperbesar risiko munculnya penyakit kulit kronis hingga kanker kulit.

Dampak Polusi pada Kulit Wajah

GWS Wellness – Polusi Udara Dapat Merusak Sel-Sel Kulit.

Polusi udara terdiri dari banyak “musuh kecil” yang sering tak terlihat mata, seperti sinar UV, asap rokok, partikel halus (PM2.5), ozon, dan berbagai senyawa kimia. Semua itu dapat menimbulkan radikal bebas yang merusak sel-sel kulit.

Beberapa efek yang sering terjadi:

1. Penuaan Dini

Paparan sinar UV dan polutan membuat kulit lebih cepat keriput, muncul bintik cokelat (age spot), serta mengurangi kekenyalan kulit.

Ini karena kolagen, protein penting yang menjaga kulit tetap elastis, perlahan rusak akibat radikal bebas.

2. Jerawat

Debu, asap, dan partikel polusi bisa menyumbat pori-pori. Produksi minyak (sebum) yang meningkat membuat kulit lebih rentan berjerawat.

Kalau tidak rajin membersihkan wajah, jerawat bisa makin meradang.

3. Hiperpigmentasi

Polusi dapat merangsang produksi melanin berlebih. Akibatnya, kulit jadi belang, muncul flek hitam, atau warna kulit terlihat tidak merata.

4. Memperparah Penyakit Kulit Inflamasi

Bagi yang punya eksim, psoriasis, atau rosacea, polusi bisa menjadi pemicu kambuhnya penyakit ini.

Kekambuhan ini terjadi karena skin barrier melemah, sehingga kulit menjadi lebih kering, mudah iritasi, dan meradang.

Tanda-Tanda Kulit Rusak Akibat Polusi

GWS Wellness – Polusi Udara Mempercepat Penuaan Dini.

Kulit yang sering terpapar polusi biasanya menunjukkan perubahan berikut:

  • Kusam dan dehidrasi, kulit terasa kering karena kehilangan kelembapan.
  • Bintik hitam dan melasma, terutama di area wajah yang sering terpapar matahari.
  • Kerutan dan garis halus, tanda stres oksidatif pada kulit.
  • Jerawat meradang, akibat pori tersumbat partikel polusi.
  • Eksim atau dermatitis, kulit makin sensitif dan mudah iritasi.

Tips Skincare untuk Melawan Polusi

Polusi memang sulit dihindari, apalagi kalau tinggal di kota besar. Tapi, ada langkah-langkah yang bisa membantu kulit tetap sehat:

1. Double cleansing

Cuci wajah dengan oil cleanser lalu dilanjutkan facial wash lembut agar benar-benar mengangkat kotoran dan sisa polusi.

2. Gunakan serum antioksidan

Vitamin C, vitamin E, atau niacinamide bisa membantu melawan radikal bebas sekaligus bikin kulit lebih cerah.

3. Pelembap (moisturizer)

Penting untuk menjaga skin barrier tetap kuat dan kulit terhidrasi.

4. Sunscreen

Jangan pernah skip sunscreen, karena sinar UV bekerja sama dengan polusi mempercepat kerusakan kulit.

5. Perawatan Ekstra

Face mist atau produk dengan kandungan anti-inflamasi bisa menenangkan kulit setelah seharian terpapar polusi.

Polusi udara memang musuh besar kulit, tapi bukan berarti kita tidak bisa melawan.

Dengan perawatan yang tepat, dari membersihkan wajah, rutin pakai antioksidan, pelembap, sunscreen, plus gaya hidup sehat dan cukup minum air, kulit tetap bisa terjaga meski harus menghadapi udara yang penuh polutan setiap hari. (xt)

Referensi

Anndermatol. Diakses pada 2025. Air Pollution and Skin Diseases

IJDVL. Diakses pada 2025. Effects of air pollution on the skin: A review

Medula. Diakses pada 2025. Air Pollution and Skin Problems.

PubMed Central. Diakses pada 2025. Air pollution and skin disorders.

Leave feedback about this

  • Rating