Kecantikan

Memahami Perubahan Kulit Selama Menopause

Menopause adalah fase alami dalam kehidupan perempuan yang menandai berakhirnya masa reproduktif.

Secara medis, menopause terjadi ketika seseorang tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, biasanya antara usia 45 hingga 55 tahun, dengan rata-rata di usia 51 tahun.

Selama masa ini, tubuh mengalami banyak perubahan, termasuk pada kulit, yang sering kali menjadi cerminan dari perubahan hormonal yang terjadi di dalam tubuh.

Apa yang Terjadi pada Kulit Saat Menopause?

Perubahan hormonal, terutama penurunan kadar estrogen, memainkan peran besar terhadap kesehatan dan penampilan kulit.

Inilah beberapa efek menopause terhadap kulit:

  • kulit menjadi lebih kering dan gatal;
  • muncul kerutan dan kulit tampak mengendur;
  • kemerahan atau flushing karena hot flashes;
  • jerawat hormonal;
  • penyembuhan luka melambat;
  • rambut menipis dan rontok;
  • pori-pori tampak lebih besar.

Penurunan estrogen mengganggu produksi kolagen dan sebum (minyak alami kulit), serta melemahkan fungsi pelindung kulit.

Akibatnya, kulit lebih mudah kehilangan kelembapan, lebih sensitif, dan lebih cepat menua.

Penurunan Kolagen: Penyebab Kulit Kendur dan Berkerut

Menurut American Academy of Dermatology:

  • Produksi kolagen turun 30% dalam 5 tahun pertama menopause
  • Penurunan berlanjut sekitar 2% setiap tahun selama 20 tahun berikutnya

Kolagen berperan penting dalam menjaga struktur, kekencangan, dan elastisitas kulit. Saat kadarnya menurun:

  • kulit mulai mengendur;
  • kerutan jadi lebih nyata dan menetap;
  • pipi tampak cekung;
  • kantung mata terlihat;
  • pori-pori membesar;
  • ujung hidung tampak menurun

Mengapa Jerawat Muncul Lagi?

Penurunan estrogen membuat kadar androgen (hormon pria seperti testosteron) menjadi lebih dominan. Ini bisa memicu:

  • produksi minyak berlebih;
  • penyumbatan pori-pori;
  • jerawat hormonal, terutama di area dagu dan rahang.

Meskipun tidak bisa dihentikan sepenuhnya, perubahan kulit akibat menopause dapat dikelola dengan perawatan yang tepat.

1. Gunakan SPF Setiap Hari

Sinar UV adalah penyebab utama penuaan kulit. Gunakan tabir surya minimal SPF 30 setiap hari, bahkan saat cuaca mendung.

2. Atasi Jerawat Hormonal

Gunakan pembersih atau produk topikal yang mengandung:

  • Asam salisilat: membersihkan pori dan mengurangi minyak.
  • Benzoil peroksida: membunuh bakteri penyebab jerawat.

3. Lembapkan Kulit Secara Rutin

Kulit akan terasa lebih kering dari biasanya. Pilih pelembap yang mengandung:

  • Asam hialuronat: menarik air ke dalam kulit.
  • Ceramide dan gliserin: memperkuat pelindung kulit.
    Gunakan pelembap saat kulit masih lembap dan tambahkan minyak wajah jika diperlukan untuk meningkatkan hidrasi.

4. Tidur yang berkualitas

Perawatan Tambahan yang Bisa Dipertimbangkan

  • Gunakan produk anti-aging dengan retinol atau peptida untuk meningkatkan regenerasi sel kulit.
  • Perawatan klinis, seperti laser, microneedling, atau terapi hormon dapat menjadi pilihan jika perubahan kulit sangat mengganggu.
  • Perhatikan pola makan dan gaya hidup sehat: tidur cukup, olahraga teratur, serta konsumsi makanan kaya antioksidan dan omega-3 untuk mendukung kesehatan kulit dari dalam.

Menopause adalah fase hidup yang wajar dan tidak perlu ditakuti. Namun, situasi ini memang dapat membawa banyak perubahan, termasuk pada kulit. 

Kulit bisa menjadi lebih kering, kendur, atau rentan jerawat. Meski perubahan ini tak bisa dicegah sepenuhnya, perawatan yang tepat dapat memperlambat dan memperbaiki kondisinya.

Menopause bukan akhir dari kulit sehat. Ini justru bisa menjadi awal untuk merawat kulit dengan pendekatan baru yang lebih lembut, penuh perhatian, dan sesuai kebutuhan tubuh yang terus berubah. (xt)

Referensi

American Academy of Dermatology. Diakses pada 2025. Caring for your skin in menopause.

Healthline. Diakses pada 2025. Understanding How Your Skin Changes During Menopause.

Northwestern. Diakses pada 2025. Menopause and Your Skin.

Leave feedback about this

  • Rating