Mitos dan miskonsepsi adalah hal tak terhindarkan kalau udah omongin perawatan luka. Di Indonesia, pengobatan tradisional dan saran-saran dari zaman nenek moyang bisa jadi lebih diutamain dibanding metode yang udah terbukti secara ilmiah.
Padahal, perawatan luka–juga penyakit lain tentunya–harus dilakukan dengan pengetahuan yang benar. Cari tahu fakta tentang perawatan luka dan mitos-mitos yang beredar di masyarakat!
- Kandungan Alkohol dan Iodin adalah Cara Paling Ampuh untuk Bersihkan Luka
Meski alkohol dan iodin dikenal sebagai antiseptik, nyatanya kedua senyawa ini bisa bikin luka tambah parah. Keduanya bisa menimbulkan sensasi perih dan merusak jaringan sehat yang malah memperlambat proses penyembuhan luka.
- Luka Harus Dibiarkan “Bernapas” Biar Cepat Sembuh
Ada juga konsepsi kalau luka harus dibiarkan kebuka biar bisa bernapas dan cepat sembuh. Kondisi ini dianggap membuat luka jadi cepat kering dan kemudian sembuh. Padahal, studi menunjukkan kalau luka akan cepat sembuh jika dalam keadaan lembap dan terjaga.
- Kalau Gak Sakit, Berarti Luka Baik-Baik Aja
Rasa sakit atau perih bukan satu-satunya tanda yang menggambarkan kondisi luka, loh. Ada banyak luka kronis atau infeksi yang meluas tanpa rasa sakit dulu. Untuk mencegahnya, membersihkan dan mengontrol luka harus dilakukan dengan rutin. Perhatian khusus juga perlu buat luka kronis, seperti luka kaki diabetes, yang risiko komplikasinya lebih tinggi.
- Pengobatan dengan Cara “Tradisional” Itu Aman
Banyak saran-saran kuno yang masih dipraktikkan sampai sekarang, misalnya mengoleskan luka dengan pasta gigi atau ampas kopi. Padahal, cara-cara kaya gini gak ada pembuktian secara ilmiahnya. Kalau udah begitu, luka bisa jadi lama sembuhnya karena gak ditangani dengan cepat dan tepat.
Jangan lagi biarkan mitos-mitos perawatan luka jadi penentu kesembuhan. Cari tahu yang sebenarnya dan rawat dengan tepat. Setiap luka harus sembuh dengan cara terbaik!
Leave feedback about this