Infeksi Vagina: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Infeksi vagina merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dialami perempuan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan vagina terasa gatal, perih, atau bengkak, serta munculnya keputihan yang tak normal.
Keputihan sebenarnya adalah hal normal. Cairan ini berwarna bening atau putih, tidak berbau menyengat, dan berfungsi menjaga kebersihan vagina.
Vagina memang dipenuhi berbagai organisme, seperti sel, bakteri baik, dan ragi. Keputihan membantu membuang sel-sel mati sekaligus menjaga agar pertumbuhan jamur maupun bakteri tetap terkendali.
Namun, jika keputihan berubah warna, berbau menyengat, atau disertai rasa gatal dan iritasi, bisa jadi itu tanda infeksi vagina.
Infeksi ini biasanya terjadi ketika keseimbangan bakteri di vagina terganggu, sehingga bakteri atau jamur tertentu tumbuh berlebihan.
Akibatnya, tekstur, warna, hingga bau keputihan pun ikut berubah.
Penyebab Infeksi Vagina

1. Infeksi jamur
Jenis infeksi vagina ini terjadi ketika jamur, terutama Candida albicans, tumbuh berlebihan di dalam vagina. Jamur ini juga bisa menimbulkan masalah di area lembap lain pada tubuh, seperti mulut (sariawan), lipatan kulit, dasar kuku, bahkan ruam popok pada bayi.
Gejalanya meliputi keputihan kental berwarna putih menyerupai keju cottage, disertai rasa gatal atau terbakar pada vagina dan vulva.
2. Vaginosis bakterialis (BV)
BV terjadi akibat ketidakseimbangan antara bakteri sehat dan bakteri tak sehat di vagina. Kondisi ini menyebabkan keputihan bening atau putih tipis yang jumlahnya banyak, sering kali berbau amis khas.
3. Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Gejalanya dapat berupa keputihan berwarna kekuningan atau kehijauan, iritasi, kemerahan, serta pembengkakan pada area vagina.
4. Infeksi menular seksual lainnya
Infeksi menular seksual, seperti klamidia dan gonore juga dapat menimbulkan infeksi vagina. Gejalanya biasanya berupa keputihan berwarna kekuningan yang disertai rasa tidak nyaman.
Gejala Infeksi Vagina
Gejala infeksi vagina bergantung pada penyebabnya. Bahkan terkadang, tidak merasakan gejala apa pun. Hubungi dokter bila kamu mengalami:
- keputihan berubah warna, lebih pekat, atau berbau berbeda;
- merasakan gatal, terbakar, bengkak, atau nyeri di sekitar atau di luar vagina;
- merasa terbakar saat buang air kecil;
- tidak nyaman saat berhubungan seks;
- menggigil, demam, dan nyeri di panggul.
Gatal atau iritasi dapat terjadi kapan saja, tetapi seringkali memburuk pada malam hari. Berhubungan seks juga dapat memperburuk gejala.
Cara Mencegah Infeksi Vagina

Menjaga kebersihan area kewanitaan dengan benar dapat membantu mencegah beberapa jenis vaginitis kambuh sekaligus meredakan gejalanya.
Berikut langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Hindari mandi berendam terlalu lama. Bathtub, bak air panas, atau spa whirlpool bisa membuat area kewanitaan lebih lembap dan rentan iritasi.
- Jauhi produk iritan. Tampon, pembalut, douche, serta sabun beraroma dapat memicu iritasi. Gunakan sabun lembut tanpa pewangi, bilas area genital luar dengan baik setelah mandi, lalu keringkan. Hindari sabun keras yang mengandung deodoran, antibakteri, atau busa berlebihan.
- Bersihkan dengan benar setelah buang air. Usap dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri feses menyebar ke vagina.
- Hindari douching. Vagina sebenarnya dapat membersihkan dirinya sendiri. Douching justru mengganggu keseimbangan bakteri baik dan meningkatkan risiko infeksi vagina. Perlu diingat, douching tidak dapat menyembuhkan infeksi.
- Praktik seks yang lebih aman. Gunakan kondom dan setialah kepada pasangan seksual untuk menurunkan risiko tertular infeksi menular seksual.
- Gunakan pakaian dalam berbahan katun. Katun lebih menyerap keringat dan menjaga area tetap kering. Pilih juga stoking berbahan katun, dan pertimbangkan untuk tidak mengenakan pakaian dalam saat tidur. Hal ini dapat mencegah pertumbuhan jamur yang menyukai lingkungan lembap.
Jangan abaikan kesehatan area kewanitaanmu. Jika gejala infeksi vagina mengganggu aktivitas sehari-hari, segera cari bantuan medis agar kondisinya tidak semakin parah. (xt)
Referensi
Every Stage Health. Diakses pada 2025. Think You Have a Vaginal Infection? Here’s What You Need to Know.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Vaginitis.
WebMD. Diakses pada 2025. Vaginitis (Vaginal Infection)
Leave feedback about this