Olahraga intens sering kali berisiko menimbulkan cedera, mulai dari luka lecet karena terjatuh, sayatan kecil, hingga luka akibat gesekan.
Baik saat bermain sepak bola maupun sekadar lari santai, potensi luka selalu ada. Karena itu, penting merawat luka dengan benar agar cepat pulih dan bisa kembali beraktivitas.
Kenapa Luka Olahraga Itu Beda?
Luka yang terjadi saat olahraga umumnya muncul di area, seperti lutut, siku, atau kaki.
Nah, luka di area ini memiliki tantangan tersendiri untuk sembuh. Hal ini disebabkan area tersebut memiliki kondisi tertentu, seperti
- mudah berkeringat dan menjadi tempat berkembangnya bakteri,
- gerakan terus-menerus membuat luka gampang terbuka kembali,
- sering terpapar gesekan atau benturan dari rumput, alat olahraga, atau pakaian yang dapat mengiritasi luka.
Karena itu, luka saat berolahraga butuh produk perawatan luka yang bisa menempel dengan baik, fleksibel, dan tetap nyaman saat bergerak.
Jenis Luka yang Sering Dialami

Luka yang bisa terjadi saat berolahraga cukup beragam, tergantung jenis olahraga dan tingkat intensitasnya. Berikut daftarnya:
1. Luka Permukaan Kulit
- Lecet (abrasion) akibat gesekan dengan lantai, rumput, atau alat olahraga.
- Sayatan kecil (laceration) akibat terkena benda tajam, seperti paku di sepatu, pinggiran papan, atau alat olahraga.
- Memar (contusion) akibat benturan keras.
2. Luka Jaringan Lebih Dalam
- Robekan kulit dan jaringan di bawahnya (deep cut) yang bisa memerlukan jahitan.
- Luka tusuk (puncture wound) akibat benda tajam, seperti paku atau jarum di lapangan.
3. Luka Karena Gesekan atau Tekanan Berulang
- Lepuh (blister) di telapak kaki atau tangan akibat gesekan sepatu atau alat olahraga.
- Kapalan (callus) akibat tekanan dan gesekan jangka panjang.
4. Luka Kombinasi
- Luka terbuka yang disertai memar dan bengkak.
- Luka terkontaminasi tanah atau kotoran (misalnya jatuh di lapangan) yang berisiko infeksi.
Tips Perawatan Luka Olahraga
1. Bersihkan Secepatnya
Segera bilas luka menggunakan air bersih atau larutan garam. Hindari antiseptik yang terlalu keras agar jaringan kulit tidak rusak.
Gunakan wund+™ Wound Spray untuk membersihkan kotoran yang menempel pada luka. Produk ini mengandung asam hipoklorit (HOCl) yang efektif menghilangkan debu dan bakteri, serta mempercepat penyembuhan luka secara alami.
2. Gunakan Perban yang Fleksibel
Perban biasa sering lepas bila terkena keringat. Pilih yang fleksibel, bisa menempel lama, dan mendukung penyembuhan.
3. Waspadai Tanda Infeksi
Jika luka mulai merah, hangat, bengkak, atau keluar nanah, itu tanda adanya infeksi. Segera konsultasikan ke dokter.
4. Jangan Berolahraga Dulu
Terlalu cepat kembali berolahraga bisa membuat luka terbuka kembali. Pastikan kulit sembuh total. Bukan cuma di luar, tapi juga di dalamnya.
5. Lindungi Luka dari Gesekan
Gunakan bantalan pelindung atau perban tipis untuk mencegah luka tergesek.
**
Luka olahraga tidak bisa dianggap sepele, tapi juga nggak harus bikin kamu lama absen latihan.
Dengan perawatan yang tepat dan produk yang pas, penyembuhan bisa lebih cepat tanpa mengorbankan performa.
wund+™ Wound Spray membuat pembersihan luka lebih praktis bahkan di tengah latihan. wund+™ Regeneration Cream bantu regenerasi kulit saat dalam masa penyembuhan, dan wund+™ Scar Gel bantu menyamarkan bekas luka.
Jadi, tetap aktif, tetap aman, dan biarkan wund+™ jadi partner pemulihanmu. (xt)
Referensi
Celluheal. Diakses pada 2025. How to Manage Wounds in Athletes: Special Considerations for Sports Injuries
Hytape. Diakses pada 2025. Managing Sports Related Cuts & Abrasions to Keep You in the Game.
Leave feedback about this