Gatal sedikit saja, tangan langsung refleks menggaruk, kan? Rasanya lega—bahkan bisa bikin puas. Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa sih menggaruk terasa begitu menyenangkan? Dan kenapa malah kadang bikin kulit makin parah?
Apa yang Terjadi Saat Kita Menggaruk?
Saat kulit terasa gatal—entah karena gigitan nyamuk, eksim, alergi, atau kondisi kulit lainnya—menggaruk seperti jalan keluar tercepat. Sayangnya, efeknya cuma sementara.
Faktanya, saat menggaruk, kamu sebenarnya menciptakan sedikit rasa nyeri di kulit. Nah, sinyal nyeri ini dikirim ke otak dan mengganggu sinyal rasa gatal. Otak jadi “teralihkan” sejenak dari rasa gatal, dan itulah sebabnya kamu merasa nyaman … untuk sementara.
Lebih jauh lagi, rasa sakit dari garukan bisa merangsang pelepasan serotonin, zat kimia otak yang menenangkan. Serotonin ini juga bisa memperkuat sinyal gatal hingga kamu malah ingin menggaruk lagi. Ujung-ujungnya? Lingkaran setan gatal-garuk-gatal.
Jenis Gatal Tidak Selalu Sama
Tidak semua gatal punya penyebab yang sama. Beberapa berasal dari luar tubuh, seperti kontak dengan ulat bulu atau tanaman tertentu. Tapi, banyak juga yang berasal dari dalam tubuh, seperti:
- Alergi (serbuk sari, makanan, dll.): Tubuh melepaskan histamin, yang memicu rasa gatal.
- Gangguan saraf (seperti herpes zoster atau stroke): Rasa gatal disertai kesemutan atau mati rasa.
- Psoriasis: Gatal bisa terasa, seperti terbakar atau disengat semut api.
- Obat-obatan tertentu (misalnya untuk malaria): Bisa menyebabkan gatal hebat di seluruh tubuh.
Kenapa Jangan Terlalu Banyak Menggaruk?
Meskipun rasanya nikmat, kebiasaan menggaruk berlebihan justru bisa melukai kulit, menyebabkan infeksi, memicu jaringan parut, kulit menghitam serta meningkatkan stres dan kecemasan.
Kalau kamu pernah melihat kulit menjadi lecet atau berdarah karena digaruk terus-menerus, itu tandanya kamu harus lebih waspada.
Cara Mengatasi Gatal Tanpa Menggaruk

Bagaimana caranya berhenti menggaruk? Berikut beberapa langkah simpel tapi efektif:
Jangan mulai menggaruk
Langkah pertama yang paling penting. Semakin sering digaruk, semakin kuat dorongannya untuk terus digaruk.
Gunakan pelembap
Kulit kering = kulit gatal. Melembapkan secara rutin bisa mencegah iritasi.
Krim antigatal
Cari yang mengandung menthol, capsaicin, pramoxine, atau kortikosteroid topikal. Ini bisa bantu menenangkan kulit.
Antihistamin
Kalau gatal karena alergi, antihistamin bisa bantu. Tapi pastikan digunakan sesuai anjuran dokter, ya.
Cari Tahu Penyebabnya
Kalau gatal tak kunjung reda, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Dengan mengetahui sumbernya, pengobatan jadi lebih tepat sasaran.
Menggaruk itu refleks yang wajar bahkan kadang menyenangkan. Karena itu, penting untuk tahu bahwa sensasi “nikmat” itu bisa menipu. Gatal adalah sinyal dari tubuh bahwa ada sesuatu yang butuh perhatian.
Jadi, alih-alih terus menggaruk, cobalah pahami penyebabnya dan rawat kulitmu dengan cara yang tepat. Karena kadang, berhenti menggaruk adalah langkah pertama menuju penyembuhan. (xt)
Referensi
Medline Plus. Diakses pada 2025. Aging Changes in Skin.
NIH. Diakses pada 2025. Age and Aging.
WebMD. Diakses pada 2025. Weird Things That Happen to Your Skin as You Age.
Leave feedback about this